Sabtu, 13 September 2014

Cara Menggunakan Multimeter

Cara Menggunakan Multimeter

Cara Menggunakan Multimeter bisa menjadi alternatif untuk orang-orang yang berkutat di dunia servis handphone untuk pengecekan tegangan. Dalam melakukan servis handphone, biasanya orang yang ingin mengecek hidup atau tidaknya handphone mnggunakan batrei baru untuk mengetes bisa hidup atau tidak. Namun, dizaman yang sudah berkembang ini. Multimeter digunakan untuk mengukur suatu tegangan dari sebuah handphone yang mati. Apabila tegangan tidak mampu mencapai standart yang diinginkan, maka besar kemungkinan bahwa handphone yang mempunyai voltase rendah itu tidak bisa diservis dan harus mengganti IC power yang baru agar pengangkatan sumber daya listrik handphone bisa terangkat dan bisa dihidupkan kembali.

Gambar Cara Menggunakan Multimeter

Cara Menggunakan Multimeter
Multimeter tidak banyak diketahui oleh orang orang karena barangnya yang sangat langka dan jarang sekali dijual dipasaran. Multimeter nampaknya menjadi barang yang khusus hanya untuk sebagian orang yang mengenal tentang kelistrikan saja. Namun, multimeter berubah fungsi dari yang hanya sebagai pengukur volt dari suatu benda, menjadi pendeteksi ‘nyawa’ dari handphone. Untuk itu, multimeter sangatlah banyak digunakan oleh orang yang menyediakan jasa untuk servis handphone. Cara menggunakan multimeter sebenarnya cukuplah mudah. Kumparan min dan plus harus sesui dengan tenaga dari handphone yaitu port batrei. Dari port batrei itulah biasanya orang akan tahu berapa lama umur handphone agar bisa diperbaiki dari mati total atau matot.
Untuk lebih jelasnya, cara menggunakan multimeter adalah seabgai berikut., pertama tama saklar multimeter diputar keatas dan anak panah dari multimeter harus menghadap ke atas tepatnya R x Ohm.Atur sampai jarum multimeter menunjukan angka nol pada saat kabel penghubung menunjukan angka nol pada multimeter putar tombol yang berada di tengah multimeter dan harus menyesuaikan lagi agar bisa dalam posisi nol. Selanjutnya lihat jarum dan apabila bergerak dan tidak kembali pada posisi nol, maka alat yang ditest tersebut mempunyai umur yang masih baik. Namun apabila sudah dihubungkan tetapi masih menunjukan angka nol berarti alat yang di test bisa dipastikan rusak dan tidak ada tenaga untuk menghidupkan benda tersebut.
Demikian penjelasan singkat mengenai cara menggunakan multimeter, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Cara Memperbaiki Power Supply, Rangkaian Power Supply, Rangkaian AM Receiver dan Rangkaian Sensor Cahaya.

 


Aplikasi pemakaian Dial Gauge


PERHATIAN DALAM PENGGUNAAN DIAL GAUGE:

a)  Pastikan dial gauge yang kita pakai dalam kondisi masih baik dan akurat sesuai standar.
  • Check kondisi jarum apakah pada posisi nol semua
  • Gerakan probe secara perlahan dan tanpa tekanan keras, amati pergerakan jarum smooth saat probe digerakan.
  • Lepas probe secara perlahan, amati pergerakan jarum harus kembali keposisi awal jarum sebelum digerakan.
  • Jangan memberikan hentakan atau tekanan secara spontan pada probe saat melakukan pengukuran maupun pemasangan pada part yang diukur.
b)  Pastikan dial gauge terpasang pada magnetic base stand dengan kuat dan pada posisi yang datar.
c)  Untuk mendapatkan hasil yang akurat, usahakan posisi dial gauge saat pengukuran adalah vertical dan probe dapat bergerak bebas naik – turun.
d)  Gerakkan part yang diukur secara perlahan, agar pergerakan jarum dapat bergerak smooth dan mudah dibaca.

Contoh pembacaan hasil ukur dial gauge:
  • Lihat posisi dari jarum besar, terlihat posisi jarum pada strip ke-enam. Karena harga 1 strip adalah 0,01mm, maka 6 x 0,01 mm adalah 0,06 mm.
  • Lihat posisi jarum kecil, terlihat posisi jarum pada strip ke-tiga lebih sedikit (melebihi strip). Karena harga 1 strip adalah 1 mm maka 3 x 1mm adalah 3 mm.
  • Jadi hasil pembacaan dari dial gauge tersebut adalah 3 mm + 0,06 mm, yaitu 3,06 mm. 

Cara menggunakan mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup disebut juga miikrometer ulir atau Micrometer Screw, karena pengukuran dilakukan dengan cara diputar, bukan dengan digeser. Biasanya, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda-benda kecil seperti kawat, kertas, kabel, dan lain-lain.


Berikut ini adalah bagian-bagian mikrometer sekrup
  • Poros tetap adalah poros yang tidak bisa bergerak dan tidak bisa digerakan
  • Poros geser adalah poros yang bisa digerakan untuk mengukur
  • Skala utama dalam mm (milimeter). Pada skala utama terdapat garis tengah, dibawah garis tengah biasanya disertakan nilai yang merupakan jumlah nilai atas dengan setengah ( nilai atas + 0,5). Nilai-nilai tersebut antara lain 0,5 , 1,5 , 2,5 , 3,5 , dan seterusnya.
  • Pengunci,digunakan untuk menguci posisi poros geser agar tidak bergerak
  • Skala nonius, merupakan skala yang diputar, dengan nilai per 0,01 mm.
  • Pemutar, merupakan penggerak poros geser
  • Rachet, seperti poros geser tapi lebih kecil
  • Frame, bingkai yang berbentuk huruf U.
Cara menggunakan mikrometer tidak begitu sulit, akan semudah menggunakan jangka sorong.
  1. Buka kuncinya, jika sudah terbuka langsung saja ke point 2
  2. Cek terlebih dahulu mikrometer sekrup yang akan digunakan, jika poros tetap dan poros geser dirapatkan dengan memutar "pemutar" ke arah kanan, skala utama harus menujukan nol. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kerusakan alat.
  3. Buka rahang (poros geser) dengan memutar pemutar ke arah kiri, buka selebar mungkin agar benda yang akan diukur bisa masuk
  4. Letakkan benda yang akan diukur lalu tutup kembali rahang dengan memutar "pemutar" ke arah kanan hingga benda yang akan diukur terjepit
  5. Kunci rahang dengan memutar pengunci hingga terdengar bunyi "klik".
  6. Lihat nilai terbesar yang ditunjukan oleh skala utama, skala ini dalam mm.
  7. Lihat nilai skala nonius, cara menentukan skala nonius adalah dengan menentukan garis skala nonius yang sejajar dengan garis tengah skala utama, kalikan nilai skala nonius dengan 0,01 (skala putar x 0,01)
  8. Jumlahkan nilai yang ditunjukkan angka skala utama dengan nilai yang ditunjukkan skala nonius
Untuk lebih jelas lagi tentang cara menggunakan mikrometer sekrup, perhatikan gambar dibawah ini












sumber : http://rumushitung.
Cara Menggunakan Jangka Sorong - Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur dari besaran pokok panjang. Bentuknya mirip dengan kunci inggris yang rahangnya bisa digeser Alat ukur ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm. Buat sobat hitung yang masih di kelas x sma sewaktu belajar fisika pasti akan melakukan praktek pengukuran dengan jangka sorong.Berikut ini sedikit panduan mengenai cara menggunakan jangka sorong dan bagaimana membacanya.
Bagian-bagian Jangka Sorong
cara menggunakan jangka sorong, bagian-bagian jangka sorongsumber gambar : BSE
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan ragang geser. Rahang tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka sorong terdapat 2 skala. Skala utama pada rahang tetap dan skala nonius (renvier*) di rahang gesernya.Skala utama memiliki skala dalamm satuan cm dan mm sedangkan skala pada nonius memiliki panjang 9 mm yang dibagi menjadi 10 skala.Sobat hitung pahami betul bagian-bagian ini karena akan memudahkan sobat tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong nantinya.
Fungsi Jangka Sorong
  1. Jangka sorong berfungsi mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm. (rahang tetap dan rahang geser bawah)
  2. Rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll.
  3. Tangkai ukur di bagian bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman seperti kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.
Cara Menggunakan Jangka Sorong
berikut ini cara menggunakan jangka sorong dalam beberapa langkah.
1.Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat bisa mensettingnya.
2. Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.
3. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter
Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring.
Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman
Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser)
Setelah kita tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong, sekarang bagaimana cara membaca jangka sorong (pengukurannya)? Berikut
Cara Membaca Jangka Sorong
  • Lihat skala utama, sobat lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini sobat hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm
  • Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm
  • Jumlahkan
Selagi sobat benar cara menggunakan jangka sorong dan tau cara membacanya, sobat akan mendapatkan nilai pengukuran yang akurat.
Contoh Soal
Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius tampak sebagai berikut
cara menggunakan jangka sorong 1
Jawaban :
Lingkaran Biru : 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah”
Lingkaran Merah : 5
Jadi hasilnya  = 5,35 cm
Saat ini sudah ada yang namanya jangka sorong digital. Cara menggunakan jangka sorong ini sangat mudah, tingal mengapitnya di antara rahang tetap dan rahang geser dan layar digital akan menampilkan hasil pengukuran dengan akurat. Sedikit tentang cara menggunakan jangka sorong ini semoga cara menggunakan jangka sorong tadi bisa dipahami dan bermanfaat.

Pengunaan Las Patri



Las Patri

Pematrian adalah cara penyambungan dengan menggunakan logam pengisi atau logam patri diantara permukaan logam induk yang disambung, logam pengisi selalu mempunyai titik cair lebih rendah dari pada logam induk. Ada dua macam logam patri, yaitu logam patri lunak dimana logamnya mempunyai titik cair lebih rendah dari 450oC dan logam patri yang mempunyai titik cair lebih dari 450oC yang disebut logam patri keras. Karena logam patri pada umumnya mempunyai kekuatan yang lebih rendah daripada logam dasar, maka dianjurkan agar rongga antara kedua permukaan logam induk yang akan dipatri diusahakan sekecil mungkin. Oleh AWS ( Standar asosiasi las Amerika ) dianjurkan agar rongga tersebut terletak antara 5/100 sampai 13/100 inci, selama pematrian suhu harus cukup tinggi agar logam patri cair mempunyai derajat kecairan yang tinggi sehingga dapat mengalir ke dalam rongga antara kedua logam induk.

Logam-logam yang digunakan sebagai logam patri adalah : paduan AG-Cu, kuningan dan tembaga yang biasanya dikelompokan sebagai patri keras dan paduanPb-Sn, Bi-Sn dan Bi-Sn sebagai patri lunak, berdasarkan cara pengadaan energi panasnya, pematrian dibagi dalam tujuh kelompok yaitu :

1. Patri busur, dimana panas dihasilkan dari busur listrik dengan elektroda karbon atau dengan elektroda wolfram.
2. Patri gas, dimana panas ditimbulkan karena adanya nyala api gas.
3. Patri solder, dimana panas dipindahkan dari solder besi atau tembaga yang dipanaskan.
4. Patri tanur,dimana tanur digunakan sebagai sumber panas.
5. Patri induksi, dimana panas dihasilkan karena induksi listrik frekwensi tinggi.
6. Patri resistansi, dimana panas dihasilkan karena resistansi listrik.
7. Patri celup, dimana logam yang disambung dicelupkan ke dalam logam patri cair.

Sifat-sifat patri dapat diperbaiki dengan menggunakan fluks atau dengan mengatur atmosfir sekitar patrian 

pada saat pematrian berlangsung.

CYLINDER BORE GAUGE




 
Cylinder gauge adalah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Cylinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara teliti. Dalam penggunaannya cylinder gauge tidak dapat digunakan sendiri, tapi juga membutuhkan alat ukur lainnya, yaitu jangka sorong/vernier caliper dan micrometer. Ketelitian alat ini adalah 0,01 mm.
Cylinder bore gauge (dial bore gage) mempunyai beberapa bagian yaitu :
dial gauge
dial gauge securing position
replacement washer
replacement rod
replacement rod securing thread
measuring point
Measuring point ini dapat bergerak bebas dan jumlah gerakannya ditunjukkan oleh dial gauge. Jarak antara measuring point dan replacement rod adalah sama dengan diameter benda yang diukur.

Cara menentukan replacement rod dan replacement washer
Untuk menentukan berapa replacement rod dan replacement washer yang akan digunakan maka kita ukur terlebih dahulu diameter dalam silinder dengan menggunakan vernier caliper/jangka sorong. Dari hasil pengukuran tersebut kita bisa menentukan replacement rod dan replacement washer yang digunakan. Yang perlu diperhatikan dari hasil pengukuran adalah bila angka di belakang koma adalah lebih kecil dari 0,5 mm maka pembulatannya ke bawah. Namun jika angka di belakang koma lebih besar dari 0,5 mm maka pembulatannya ke atas.
Contoh :
Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,20 mm (pembulatannya 51 mm)
Maka replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 1 mm
Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,80 mm (pembulatannya 52 mm)
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm

Pada saat memasang dial gauge yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau tegak lurus measuring point.
Spindle dimasukkan ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya.
Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring point.

Contoh penggunaan alat ukur
Ukur diameter dalam silinder dengan menggunakan jangka sorong. Baca hasilnya.
Tentukan replacement rod dan replacement washer berdasar hasil pengukuran dari jangka sorong. Misal hasil dari pengukuran jangka sorong didapat : 91,00 mm. Maka pilihlah replacement rod yang 90 mm dan replacement washer yang 1 mm.
Set mikrometer pada ukuran 91,00 mm. Masukan ke dalam replacement rod dan measuring point ke dalam mikrometer dan dial gauge di set ”0”.
Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan cylinder gauge sampai diperoleh hasil pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum
”0”, berarti diameter silinder adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 91,08 mm (91,00 + 0,08). Namun jika hasil pembacaannya adalah 0,08 setelah "0", berarti diameter silinder adalah 0,08 lebih kecil dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 90,92 mm(91,00 - 0,08).